Selasa, 12 April 2016

kontruksi pola busana

Teknik mengukur badan wanita dewasa Pada waktu mengambil ukuran, model atau orang yang diukur harus berdiri dengan sikap tegak lurus supaya ukuran yang diambil tepat. Sebelumnya ikatlah tali ban (peter ban) atau ban elastik kecil dengan lebar tidak lebih dari 2 cm pada pinggang sebagai batas badan dan bawah. Perhatikan benar agar letak tali tepat di tempatnya dan tidak berkelok-kelok. Ukuran-ukuran yang diperlukan ialah: 
1. Lingkar badan (Li.Ba) Diukur pada bagian badan belakang, melalui ketiak hingga melingkari payudara, diambil angka pertemuan meteran dalam keadaan pas. Tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya. (Diukur dari titik A – B – C – A). 
2. Lingkar pinggang (Li.Pi) Diukur pada bagian pinggang yang terikat vetter-band, diambil angka pertemuan meteran dalam keadaan pas, tambahkan 2 cm pada hasil ukurannya. (Diukur dari titik D – E – F – D). 
3. Lingkar leher (LL) Diukur sekeliling leher, diambil angka pertemuan meteran pada lekuk leher depan bagian bawah. (Diukur dari titik H – I). 
4. Lebar dada (LD) Dibawah lekuk leher turun sekitar 5 cm, diukur mendatar ati kerung lengan sebelah kiri sampai kerung lengan seebelah kana. ( Diukur dari titik H – I). 
5. Panjang dada(PD) Diukur dari titik G ke bawah sampai dengan batas pinggang. (yang terikat Vetter ban) 
6. Panjang sisi (PS) Diukur dari bawah kerung lengan ke bawah sampai ke batas pinggang. (Diukur dari titik B-E) 
7. Lebar bahu (LB) Diukur dari batas leher sampai ke bagian bahu yang terendah (pangkal lengan). (Diukur dari titik K-J) 
8. Panjang lengan (PL) Lengan pendek Diukur dari ujung bahu / pangkal lengan ke bawah, sampai 5cm diatas siku atau sepanjang yang diinginkan. (Diukur dari titik K-L). Lengan panjang Diukur dari ujung bahu/ pangkal lengan ke bawah, sampai 2 cm di bawah ruas pergelangan tangan atau sepanjang yang diinginkan. (diukur dari titik K-L-M). 
9. Lingkar kerung lengan (LKL) Diukur pada keliling kerung lengan dalam keadaaan pas, tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya.( diukur dari titik KI- Q- T- K) 
10. Lingkar pangkal lengan (LPL) Diukur tepat di bawah ketiak pada pangkal lengan dalam keadaan pas, tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya. (diukur dari titik R-S ditambah 4 cm ). 
11. Tinggi kepala lengan (TKL) Meteran tidak dilepas dan diukur dari batas kerung lengan (ujung bahu) sampai pangkal lengan (tepat di tempat lingkar pangkal lengan ). (diukur dari titik S-K). 
12. Lingkar lengan (LL) Ukur keliling lengan dalam keadaan pas , tambahkan 4 cm pada hasil ukurannya. (diukur dari titik V-L-V di tambah 4 cm) 
13. Lingkar pergelangan lengan (LPL) Ukur keliling pergelangan tangan dalam keadaan pas ditambah 2cm atau sesuai dengan model lengannya. (diukur dari titik M-W-M) 
14. Jarak payudara (JPD) Diukur dari puncak payu dara sebelah kiri ke sebelah kanan. (diukur dari titik X-Y) 
15. Tinggi puncak (TP) Diukur dari pinggang ke atas sampai kurang 2 cm dari puncak payu dara. ( diukur dari titik Z-Y) 
16. Ukuran pemeriksa (UP) Diukur dari pertengahan pinggang bagian depan, serong melelui payudara ke bahu terendah, kemudian teruskan ke pertengahan pinggang belakang. (diukur dari titik D-K – P) 
17. Panjang punggung (PP) Diukur pada bagian punggung, dari ruas tulang leher yang menonjol di pangkal leher, turun ke bawah sampai btas pinggang bagian belakang.(diukur dari titik O-P) 
18. Lebar punggung (LP) Dari ruas tulang leher turun 8cm, diukur dari kerung lengan sebelah kiri sampai kerung lengan sebelah kanan. (diukur dari titik T-U). 
19. Panjang rok (PR) Diukur dari batas pinggang ke bawah sampai panjang rok yang diinginkan. (diukur dari titik a-b). 
20. Lingkar pinggul (LP) Diukur bagian panggul terbesar, dari ukuran pas di tambah 4 cm, (diukur dari titik d-e-d diatambah 4 cm). 
21. Tinggi panggul (TP) Diukur dari pinggul yang terbesar ke atas sampai batas pinggang. (di ukur dari titik t-r). 
22. Lingkar pinggang rok (LPR) Diukur pada bagian pinggang yang terikat vetterban, diambil angka pertemuan pada pita meteran dalam keadaan pas. (diukur dari titik F-E-F). 
23. Panjang Celana Diukur dari ban pinggang sebelah kanan kebawah sampai sekitar 3 cm di bawah mata kakai atau sesuai keinginan. (Diukur dari titik A sampai B) 
24. Lingkar pesak Diukur pada bagian pinggang (diatas ban pinggang celana), diambil keliling pinggang hingga pada pertemuan meterannya. (Diukur dari titik C – D – C). 
25. Lingkar pinggul Diukur pada bagian pinggul terbesar, diambil angka pertemuan pada meterannya dalam keadaan pas. (Diukur dari titik E – F – E). 
26. Lingkar pesak Diukur dari ban pinggang bagian depan ke bawah melalui selagkang melingkar keatas sampai pada akhir ban pinggang bagian belakang. (Diukur dari titik G sampai H). 
27. ½ lingkar paha a. Diukur pada keliling pahanya, diambil ½ lingkaran pahanya ditambah sekitar 2 cm. (model polos) b. Diukur pada bagian paha yang terbesar ari lipatan celananya bagian belakang sampai bagian depan. (Diukur dari titik I sampai J). 
28. ½ lingkar lutut Diukur pada sekeliling lutut, dari lipatan celana bagian belakang sampai depan. Bagi hasilnya menjadi 2, lalu tambahkan 3 cm. (Diukur dari titik K sampai L). 
29. ½ lingkar kaki Diukur pada kakinya, dari lipatan celana bagian belakang sampai depan (besar kecilnya hasil disesuaikan dengan permintaan pemesan). (Diukur dari titik M sampai N) 
30. Panjang lutut Diukur dari ban pinggang sebelah kanan ke bawah sampai batas lututnya. (Diukur dari titik A samapi O).
pola dasar badan wanita

Keterangan pola: 
A-B = C-D = ½ Lingkar badan + 5 
A-C = B-D = Panjang punggung A-E = B-F = 1/6 lingkar badan + 7 cm
E-G = 1/6 lingkar badan + 4,5 cm 
F-H = 1/6 lingkar badan + 3 cm 
A-I = ½ (A-B) – 0,5 cm 
A-J = B-K = 1/20 lingkar badan + 2,7 cm 

pola dasar rok
Ukuran : 
Lingkar Pnggang = 66 cm 
Lingkar Panggul = 88 cm 
Tinggi Panggul = 20 cm 
Panjang Rok = 55 cm 

Keterangan Pola: 
Keterangan pola rok bagian belakang: 
A-B = Panjang rok 
A-C = Tinggi Panggul 
A-A’ = 1 cm 
D-D’ = 0,7 cm 
D’-F’ = Panjang rok 
A’-G = 1/10 Lingkar pinggang 
G-G’ = 3 cm 
Keterangan pola rok bagian depan: 
a-b = Panjang rok 
a-c = Tinggi panggul 
d-d’ = 0,7 cm 
d’- f’ = Panjang rok 
a-g = 1/10 Lingkar pinggang + 1 cm 
g-g’ = 3 cm

pola dasar lengan

Keterangan pola lengan

Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.

A - B = panjang lengan.
A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C.

Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.

A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
Titik D1 = 1/3 D - A
D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
D2 - D3 = 0,5 cm.

Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).

G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.

Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian muka)

pola dasar celana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar